Minggu, 30 Agustus 2009

Sempitology Elimob

Icha Khoirul sempitology elimobDua guru Besar ilmu penyakit saraf Prof. Dr. Catur Soegondo dan Dr. David Guendelman dari University of Atlanta menemukan penyakit aneh yang bernama Sempitology Elimob.
SEMPITOLOGY ELIMOB adalah penyakit mabuk darat dan laut yang disebabkan oleh banyaknya penumpang kendaraan yang berdesak-desakkan. Jika anda, istri atau anak-anak anda mengalami SEMPITOLOGY ELIMOB saat berpergian jauh, maka
hal itu akan menganggu liburan anda sekeluarga. Dan penyakit Sempitology Elimob ini bisa menyerang siapa saja. Menurut dr. Eko Sapto Adijogo, penyebab terjadinya SEMPITOLOGY ELIMOB adalah kelelahan fisik di atas kendaraan akibat banyaknya penumpang yang berdesak-desakan dan Mobil yang terlalu kencang. Ini mengakibatkan tubuh lemes, pusing-pusing dan masuk angin serta muntah-muntah. Di bawah ini Tips untuk mengatasi penyakit SEMPITOLOGY ELIMOB.
Jika anda dalam situasi berdesakan, maka keluarkanlah parfum yang anda miliki (maaf, yakni kentut anda) biar orang-orang yang duduk di sekitar anda sedikit bergeser. Jika Mobil terlalu kencang, pejamkanlah mata anda dan biarkan kepala tetap rileks. Dan kalau perlu marahlah pada sopirnya. Cara yang lain boleh anda tambahkan sendiri agar anda terhindar dari SEMPITOLOGY ELIMOB
. Baca Selengkapnya...

Bingung Harus Memilih

icha khoirul Tuban bingung memilihAlhamdulillah bulan depan ini aku akan di wisuda dan tentunya aku akan menyandang gelar Sarjana. Kelulusan yang sudah di depan mata ini seharusnya menjadikanku bahagia tapi kenyataanya ini malah sebaliknya. Semua manusia hanya bisa berencana tapi tetap saja Allah yang menentukan. Empat tahun di bangku perkuliahan menyandang status mahasiswa sedikit membuatku bangga dan kini ternyata tibalah saatnya aku akan kembali ke masyarakat dengan mengabdikan diri sebagai orang yang berperdidikan. Tentu ini tidak mudah bagiku. Apalagi hidup di tengah masyarakat awam yang masih sangat memperhatikan satu sama lain. Namun aku besyukur masih banyak orang-orang yang peduli dengan keadaanku, termasuk orangtua yang sangat mendukung aku dan meinginkan aku untuk menempuh pascaSarjana. Tapi itulah masalah yang sedang aku alami. Aku yakin kuliah pasca sarjana membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan aku akan malu jika aku harus selalu meminta orangtua. Sedangkan selama ini aku belum bisa membahagiakannya. Yang paling membuatku bingung adalah keinginan orang tua agar aku melanjutkan S2. Di sisi lain beliau juga menginginkan aku untuk segera menikah agar beliau tak lagi selalu menghawatirkanku karena otomatis sudah ada yang menjagaku. Namun sampai sekarang pun juga belum ada pria yang serius untuk melamarku. Untunglah keluargaku sepenuhnya mengerti keadaanku. Sekarang aku ingin bekerja dan mengamalkan ilmu yang ada. InsyAllah dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh, aku pasti ada jalan untuk membuktikannya. Amin! insyallah. Baca Selengkapnya...

Sabtu, 29 Agustus 2009

Tamu Istimewa, Dialah Ramadhan

ramadhan tips berbuka sahur mudik saur ramadlan makan ramadanSemoga Allah memberikan umur kepada kita untuk menikmati jamuan-Nya. Jamuan ini yakni datangnya bulan Ramdahan. Inilah jamuan Allah yang membuat orang putus harapan menjadi semangat; yang putus asa menjadi bangkit; yang hampir lumpuh semangatnya menjadi berkobar. Janji-janji Allah di bulan Ramadhan begitu dahsyat. Seumpama benih yang telah mati, ia tiba-tiba di beri pupuk yang mampu membangkitkan kekuatan dahsyat. Apapun yang layu akan dibuatnya tegar kembali.

Kalaulah kita banyak menghadapi hidup dengan rasa berat, seakan-akan tipis harapan, maka Ramadhan adalah saat dimana Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang berharap keberkahan bulan ini.

Seharurnya kita bersimbah air mata karena merasa sangat ingin menikmati jamuan Allah SWT pada bulan Ramdhan kali ini. Ini seperti saat kita melihat seorang dermawan yang kaya raya dan mulia akhlaknya yang akan menjamu seseorang. Kita akan merasa gembira sekiranya kita diundang atau dijamu oleh orang yang sangat kita segani ini.

Apalagi Ramadhan bukanlah jamuan dari makhluk, tapi langsung jamuan dari pencipta alam semesta, sang maha tahu lumuran dosa kita, sang maha tahu segala derita dan harapan kita. Amatlah rugi andaikata kita tidak termasuk orang yang merasa sangat ingin memasuki Ramadhan ini dalam keadaan siap.

Sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria, tidak bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang. Itulah saat syetan dibelenggu. Itu adalah masa dimulainya hitungan amal, dibukanya pintu-pintu surga, dan ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita mengharapkan agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri kita untuk menjadi orang yang layak dijamu.
Baca Selengkapnya...

Rabu, 26 Agustus 2009

Mengatur Waktu

Setiap desah nafas kita dalam menjalani waktu demi waktu merupakan langkah menuju kematian. Alangkah ruginya bila disaat menjalani sesuatu yang berharga, kita kemudian menyia-nyiakannya. Orang yang bodoh adalah orang yang jika diberikan modal, modalnya dihamburkan sia-sia. Begitu juga kita. Jika sudah diberi modal waktu, kita cenderung menghambur-hamburkannya. Maka kita termasuk orang yang bodoh.

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal soleh dan saling menasehati dan mentaati kebenaran dan kesabaran."(QS. Al-Ashr 1-3)

Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mencari, mengamalkan dan mendakwahkan kebenaran. Serta ia juga sabar dalam menegakkan kebenaran. Mengatur waktu dengan baik agar tidak sia-sia adalah dengan mengetahui dan mempetakan mana yang wajib, mana yang sunah dan mana yang mubah. ketenangan tidak harus dengan diam. Ketenangan bisa kita dapatkan dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui sholat dan dzikir. Sekecil apapun perbuatan Rasuluallah, ia bebas dari kesia-siaan. Ia efektif dan penuh makna.
Ramadhan ini adalah wahana yang paling tepat bagi diri kita untuk meningkatkan kualitas pemahaman kita terhadap kebenaran sehingga iman kita bertambah. Kita tingkatkan kualitas amal kita sehingga menjadi produktif. Kita tingkatkan kualitas akhlak kita sehingga menjadi suri tauladan dan kita tingkatkan kualitas kesabaran kita dalam menetapi kebenaran.
Baca Selengkapnya...