Selasa, 30 Juni 2009

TEMAN BERCERAI

Teman BerceraiDi saat aku begitu menginginkan pernikahan, ada pula kabar yang tidak menggembirakan. Salah satu memanku yang usia pernikahannya baru seumur jagung memutuskan untuk bercerai. Ya, cerai. Mendengar kata itu rasanya seperti mendengar momok yang menakutkan. Aku heran dan tak bisa mengerti. Bukankah pernikahan itu sakral? Bukankah mereka juga tahu bahwa perceraian adalah perbuatan yang paling di benci oleh Allah, walau diperbolehkan? Yang membuatku tak bisa mengerti adalah, bukankah temanku ini menikah dengan lelaki pilihanya sendiri? Lelaki yang dipacarinya semasa kuliah? Aku bingung dan tak tahu harus bagaimanana.

Kenyataan itu berhasil membuatku sedikit takut untuk menikah. Aku berpikir alangkah beruntungnya aku karena belum menikah. Sekuat tenanga aku harus meyakinkan diriku kalau perceraian itu hanya satu perkecualian. Di mana-mana, setiap orang yang menikah pasti selalu mengingkan pernikahannya langgeng. Jadi, aku tak perlu takut. Aku harus tetap konsentrasi pada jodohku nanti agar bisa selekas mungkin menikah meskipun tak urung perceraian teman ini juga mempengaruhi pemikiranku.

Untunglah aku masih mendengar kabar teman-teman lain yang sudah menikah dan bahagia. Itu membuatku kembali yakin bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang ditakuti. Aku harus tetap yakin, jika niatnya benar dan berharap mendapatkan ridha Allah, pasti semuanya akan dibantu dan dimudahkan. Amiin..

3 komentar:

Teman mengatakan...

dimana-mana lagi-lagi cerai. Kayak artis saja

irul mengatakan...

orang indo hobi cerai semua

a view of arulchandrana mengatakan...

aku gak mau ceraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaai!