Sabtu, 29 Agustus 2009

Tamu Istimewa, Dialah Ramadhan

ramadhan tips berbuka sahur mudik saur ramadlan makan ramadanSemoga Allah memberikan umur kepada kita untuk menikmati jamuan-Nya. Jamuan ini yakni datangnya bulan Ramdahan. Inilah jamuan Allah yang membuat orang putus harapan menjadi semangat; yang putus asa menjadi bangkit; yang hampir lumpuh semangatnya menjadi berkobar. Janji-janji Allah di bulan Ramadhan begitu dahsyat. Seumpama benih yang telah mati, ia tiba-tiba di beri pupuk yang mampu membangkitkan kekuatan dahsyat. Apapun yang layu akan dibuatnya tegar kembali.

Kalaulah kita banyak menghadapi hidup dengan rasa berat, seakan-akan tipis harapan, maka Ramadhan adalah saat dimana Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang berharap keberkahan bulan ini.

Seharurnya kita bersimbah air mata karena merasa sangat ingin menikmati jamuan Allah SWT pada bulan Ramdhan kali ini. Ini seperti saat kita melihat seorang dermawan yang kaya raya dan mulia akhlaknya yang akan menjamu seseorang. Kita akan merasa gembira sekiranya kita diundang atau dijamu oleh orang yang sangat kita segani ini.

Apalagi Ramadhan bukanlah jamuan dari makhluk, tapi langsung jamuan dari pencipta alam semesta, sang maha tahu lumuran dosa kita, sang maha tahu segala derita dan harapan kita. Amatlah rugi andaikata kita tidak termasuk orang yang merasa sangat ingin memasuki Ramadhan ini dalam keadaan siap.

Sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria, tidak bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang. Itulah saat syetan dibelenggu. Itu adalah masa dimulainya hitungan amal, dibukanya pintu-pintu surga, dan ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita mengharapkan agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri kita untuk menjadi orang yang layak dijamu.

0 komentar: